2/14/06

Harus Extra Sabar Menghadapi Ryu

Image hosting by Photobucket
Ajaib, ajaib dan ajaib sekali perkembangan Ryu akhir-akhir ini. "Kenapa bisa ajaibnya di ulang siiih bun?" Karena Ryu menunjukan banyak kelakuan yang buat aku ngelus dada, istigfar, nangis, ngumpat, esmosi, seneng, dlsb nya.

Apa ini salah satu ciri-ciri Terible two yang sering aku baca di majalah & artikel perkembangan batita? Sepertinya sih iya, tingkah keras kepala Ryu semakin menjadi, bila ia menginginkan sesuatu (contoh: ingin ice cream disaat ia sedang batuk) maka sebelum keiginannya tercapai jangan harap bisa mengalihkannya ketempat lain, karena ia akan terus-terusan meminta hal itu, mulai dari nangis berguling-guling di lantai, memukul meja, lemari, membuang apa yang sedang ia pegang saat itu, lari kekamar lalu menangis kejer sampai memukul orang yang menghalangi niatnya itu, fiuuhhhh bener-bener menguji kesabaran kami di rumah. Seingat saya sampai saat ini dari sepuluh keinginannya itu hanya sekali, duakali saja kami bisa mengalihkannya yang lainnya kami nyerah, secara kamio tidak tega melihat Ryu nangis dengan segala macam gayanya. Padahal aku tau sekali kalau sikap nyerah kami ini sebenarnya tidak baik untuk menghadapi anak batita yang sedang tantrum. Sepertinya aku harus lebih sabar menghadapi perubahan sikap Ryu saat ini.

Ia juga lagi LENGKET bak perangko dengan aku?. Dari browsing dan baca-baca literature sikap ini wajar terjadi diusia anak yang menginjak 20bulan, karena mereka sedang memasuki masa transisi antara dunia Ibu,Ayah dan dirinya ke dunia di luar rumah atau dunia yang lebih luas lagi, jadi sianak kemana-mana maunya sama bunda nya melulu, aku sih seneng aja tapi kadang-kadang Ryu bertingkah lengket begini disaat tidak tepat, ampun deh kalau lagi kumat aku tidak bisa mengerjakan hal lain secara ia maunya digendong atau buntutin aku terus even aku mau pipis ke toilet ia juga mau masuk, kalau ga dikasih makan ia akan gedor2 pintu toilet sambil nangis keejerr. Saat ini pelan-pelan aku coba mengajarkan Ryu kalau bersama orang lain itu sebenarnya aman-aman saja jadi jangan takut. Tapi kan tidak semudah membalikkan telapak tangan bukan!, jadi lagi-lagi aku harus ekstra sabar menghadapinya.

Ryu mulai belajar berempati atau bermain bersama teman-temannya. Sebenarnya rutinitas bermain atau jalan-jalan di lingkungan luar rumah ini sudah menjadi rutinitas tetapnya Ryu sejak dahulu, tapi akhir-akhir ini aku perhatiin Ryu lebih menunjukan minatnya terhadap teman-teman bermainnya. Kemarin ada kejadian lucu, saat aku dan Ayahnya lagi asik menanam pohon didepan rumah, ia dengan asiknya mengejar kucing-kucing liar yang sedang nongkrong di jalan gang rumah kami sambil menyebut puuush puuuush puuush, si push yang di kejar pun berlarian sana sini serasa takut ada batita yang gemes ama mereka, ia dibantu oleh temannya mengejar kucing-kucing itu.

Belum lagi Ryu senang sekali bermain bola dengan anak-anak yang lebih tua 3-6 tahun diatasnya, untungnya anak-anak ini mau berbagi bola dengan Ryu, aku sedikit kwatir Ryu akan mengganggu teman-temannya bermain karena seringnya ia menguasai bola ini sendirian tanpa mau berbagi. Ryu juga senang bermain sepeda dengan salah satu teman mainnya, ia sih maunya mendorong sepeda anak tersebut bukannya naik sepeda, mana si anak yang didorong gendut buanget sampai-sampai grafik BB (Berat Badan) di buku KMS (Kartu Menuju Sehat) sudah melewati batas, kebayang kan beratnya anak itu? Tapi Ryu malah ketawa-ketawa saja tuh mendorongnya.

Dan masih banyak lagi kegiatan Ryu di luar rumah yang dihabiskan dengan teman-temanya, saya rasa Ryu sedang belajar berempati nih dengan temannya, walaupun kebanyakan Ryu masih sangat egois, maunya menguasai mainannya sendiri tanpa mau berbagi dengan lain. Lagi lagi butuh kesabaran untuk mengarahkan dan menjelaskan ke padanya cara berbagi dengan yang lain.

One more thing, perkembangan Ryu yang gemesin saat ini. Ia lagi senang menjiplak apa yang ia liat atau dengar, contoh: Kalau ada penjual Bacang yang lewat depan rumah sambil teriak Baacang, bacangg maka Ryu akan mengikutinya dengan teriak "aacang, acaang". Begitu juga dengan Tukang sate ayam, dia akan ikut teriak "aatee ayammm", tukang donat ia akan teriak "onaaat". Pernah suatu saat kami dibuat keki oleh Ryu, saat itu pas Penjual Bacang lewat, ia ikut teriak "acaaang acaaang" spontan saja penjual tersebut berhenti di depan pagar kami, untungnya si penjual mau ngerti kalau yang manggil itu anak balita hehehe. Kalau kami lagi nyanyi ia juga suka mengikuti dengan lafal kata yang amburadul, butuh konsentrasi penuh jika ingin tau apa yang ia sebut, seperti lagu berikut "puukuu pukuuu kooooyaaa" (ia nyanyi mengikuti nada lagu kupu2 yang lucu) huehuehuehue gemes deh kalau ia lagi nyanyi ini soalnya ia sambil memegang buku lagu2 nya.

Kalau meniru apa yang ia liat, contoh: Maid kami sedang nyapu atau ngepel maka Ryu juga minta sapu dan pel untuk melakukan itu, ia juga suka mengambil lap untuk mengelap TV, MEJA, KULKAS dlsb nya, Alhamdulillah Ryu ada bakat menjadi anak yang rajin, asset nih kalau besar nanti bisa Bantu bundanya hihihihi. Masih banyak lagi sih, tapi takut yang baca pada bosen jadi next posting aja kali ya aku ceritain.

Info Foto: Iya Bunda Ryu nurut deh :D

2 comments:

Anonymous said...

Welcome to terrible two ya dear

Dewi/kdi

Anonymous said...

wah mbak, sama banget percis mirip alias gak ada bedanya sama gadisku, sekarang 20 bulan, sama banget kelakuan kek ryu gitu ya allah kadang saya sampai mo mbentak tapi tertahan di tengorokan mengingat dia yg begitu innocent :). salam kenal ya mas ryu dari dede kaila