"Diinfus saja bu anaknya, dari pada kehabisan cairan!".
"Ryu makin kurus aja! Matanya juga cekung sekali! Ko gak di infus sih bu?".
"Jeng, kalau aku setiap kali anak-anak kena muntaber pasti buru-buru tak masukin ke RS untuk di infus".
Berbagai saran diataslah yang membuat bunda luluh dan segera membawa Ryuga ke RS untuk di cek sekali lagi di UGD. Dan tanpa ngomong satu kata di depan dokter jaga saat itu.
Dokter jaganya langsung berkomentar "Ya ampun anaknya dehidrasi nih!". weeks! bunda langsung istigfar dan bersyukur masih di kasih kesempatan datang ke IGD sore itu.
Setelah dokter IGD berkonsultasi dengan DSA nya Ryuga, akhirnya segera dilakukan tindakan. Ryuga harus diinfus karena diagnosa dokter ryuga kena "Dehidrasi GE".
Yang paling menyedihkan pada saat proses infus itu terjadi bunda tidak bisa mendampingi ryuga, karena bunda sedang di kasir. Hanya ayah saja yang mendampinginya, setelah urusan kasih beres bunda langsung menemui ryuga , saat itu sedih sekali melihat ryuga sudah berlinang airmata, dan bilang "andaaa buka buka. Andaaa copot copot. andaaa akiit akitt andaaa" itu saja kata-kata yang keluar dari bibir mungilnya, sudah pasti diselingi tangisan yang tidak juga berhenti.
Sekitar jam 7.00 malam akhirnya kami menuju kamar kami di lantai dua hotel Hermina depok. Sesampainya kami di kamar, kembali ryuga menangis meraung-raung lagi dan meminta infusnya di copot dari tangannya.
Airmatanya bercucuran dan mukanya merah padam. Ryuga menangis dan histeris sampai jam 12 malam , saat itu mata ryuga sampai bengkak karena tangis dan suranya pun sudah terdengar parau.
Karena kecapean akhirnya ryuga bisa terlelap juga, walaupun disela tidurnya terdengar sesekali ia terisak. "Walahualam... kenapa ryuga kecilku harus merasakan kesakitan ini" ucapku dalam hati saat melihatnya bisa tidr juga.
Ke esokan paginya, ryuga sudah tidak se-shock semalam. Ia hanya sesekali saja bilang "buka buka, akit" tapi tidak menangis lagi. Dan sepanjang siang itu ia sudah mau sedikiti-sedikit ngemisl dan minum teh manis dan pedialit. Siang itu juga ryuga tidur cukup lama, mungkin karena kurang tidur semalam.
Besok paginya, karena kebanyakan gerak, infus ryuga tersendat. Suster jaga saat itu akhirnya mencek dan mendapati ada darah beku yang mengumpul di pangkal jarum infusnya. Saat suster membersihkan dara beku itu, ryuga kembali menangis histeris dan meraonta ronta.
Sepertinya Ryuga trauma, makanya ia berusaha mengelak, untungnya susternya sigap dansi infus kembali mengalir dengan normal lagi ke tubuh ryuga.
Malam hari, setelah ryuga pup normal (sudah tidak berupa cairan lagi) si infus kembali mendek lagi, sepertinya masih ada sisa-sisa darah beku yang tadi pagi, atau waktu pup ryuga terlalu ngeden dan tersumbat lagi. Setelah bunda panggil suster, infusnya di cek lagi dan benar saja ada darah beku sedikit yang mengumpul di pangkal jarum infus.
Saat akan di bersihkan ryuga kembali meronta, kali ini kami susah menahan tubuh mungilnya. Tenaganya begitu kuat dan rontahannya semakin kencang, akibatnya si jarum infus terlepas dari tangan mungilnya, darah muncrat kemana-mana.
Bukannya takut melihat darah malah ryuga semakin galak dengan mengusir kedua suster yang memegangnya “keuar, keuarr” katanya di sela tangis.
Saat infusnya itu terlepas dari tangannya. Bunda sangat senang dan berdoa semoga tidak perlu di suntik lagi. Dan Alhamdulillah setelah suster menelpon DSA ryuga, akhirnya di putuskan tidak perlu memasang infus itu lagi. Tapi ryuga di kasih waktu sampai pagi, apabila masih pup dan masih tidak mau minum susu, dan makan . Maka si infus akan di pasang kembali!.
Syukur alhamdulillah ryuga sangat berkerja sama, sepanjang malam setelah si infus dicopot. Ia langsung minta susu, dan ngemil roti sedikit. Iapun bisa tidur dengan nyenyaknya, saat bangun pagi Ryuga sudah bisa berceloteh dengan riang, sudah mulai turun dari ranjang, sudah mulai lari-lari, lompat dlsb.
Pokoknya pagi itu Ryuga sudah ceria lagi, semua suster dan dokter yang lewat di koridor kamarnya di sapa dengan bahasa bayinya. Dan ryuga juga sempet membisikkan ku "Gud by INFUS semoga kelak kita TIDAK bertemu lagi ya...!" .
Jakarta 14 Agustus 2006
8/20/06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment