"Aku bete sekali dengan putriku, kalau di ajak makan bawaannya malah rewel"
"Anakku labih parah lagi, selalu minta jalan - jalan ke taman, sesampainya disana malah tidak mau makan?"
Haruskah saat makan jadi saat - saat yang tidak menyenangkan buat Anda dan Batita anda? Harusnya sih tidak. Tapi pada kenyataannya kita selalu di buat kesal oleh tingkah batita yang tidak antusias bila acara makan tiba. Dari Majalah Parents Guide yang saya baca, Sangat penting memahami karakter Batita untuk membuat kegiatan makannya menjadi menyenangkan.
Seperti apa karakter makan batita?
Batita menganggap diri mereka dapat melakukan apa saja yang berlangsung di sekitar mereka. Mereka ingin mencoba sagala sesuatu dengan energi, rasa ingin tahu yang kadang membahayakan diri mereka, kadang batita ini pun sangat tegas, sehingga penolakan - penolakan dari mereka sering terlihat. Sebaikanya kita sebagai orang tua membuat batasan - batasan yang tegas untuk batita kita, dan membiarkan batita menikmati kebebasannya dan meneksplorenya dalam batasan - batasan yang telah kita buat.
Sampai di mana tanggung jawab kita sebagai Orang tua?
Interaksi kita dengan si kecil kadang hanya berisi "ngotot ngototan". Kita berkeras membuat mereka membuka mulut dan si kecil berkeras mengunci mulutnya rapat - rapat. Kita memaksa si kecil menghabiskan makanannya, si kecil malah membuang makanannya.
Berikut tanggung jawab orang tua, menurut ahli psikolog anak dan ahli gizi anak Ellyn Satter dalam bukunya "How to Get Your Kid to Eat… But Not too Much":
· Membeli dan memilih bahan makanan
· Membuat dan menyajikan makanan
· Mengatur waktu makan
· Menyajikan makanan dalam bentuk yang dapat di pegang
· Mengenalkan cara makan yang mudah di kuasai
· Membantu anak berpartisipasi dalam acara makan keluarga
· Membantu anak menyelesaikan makannya
Dan yang berikut ini bukan tanggung jawab orang tua:
· Berapa banyak anak makan
· Apa yang anak makan
· Selera makan (kapan si kecil lapar)
Sering kali 3 poin yang menjadi tanggung jawab si kecil, kita sebagai orang tua justru mengendalikannya. Pantas saja si kecil jadi bertingkah!.
1 comment:
Ryuga emank masih susah makan kah?
Makan yang banyak donk sayang, tar kesalip ama Dd Dhika lo...
Post a Comment